Semenjak Ubuntu menggunakan Wayland sebagai display server protocol, saya sudah tidak lagi menggunakan Tilda sebagai terminal favorit di Ubuntu, itu dikarenakan kompatibilitas Tilda dengan Wayland yang tidak bisa berjalan dengan lancar lewat shortcut keyboard yang biasa saya gunakan.
Saya mencari terminal yang flow kerjanya bisa mirip seperti yang biasa saya lakukan dengan Tilda, dan akhirnya menemukan ddterm sebagai pilihan yang menarik. ddterm bukanlah aplikasi terminal standalone seperti GNOME Terminal, Konsole, atau Tilix. Sebaliknya, ddterm adalah gnome extension yang berjalan di dalam GNOME Shell, GNOME Desktop Environment. Dan pastinya mendukung Wayland secara native.
Install ddterm melalui gnome extension manager, jika belum punya extension manager, install terlebih dahulu dengan perintah:
sudo apt install gnome-shell-extension-manager
Jalankan Gnome Extension Manager, pilih tab Browse dan ketikkan ddterm, lalu klik install
Setelah terinstall, ddterm akan dapat dipanggil melalui menu program Gnome seperti aplikasi pada umumnya. Namun, karena ddterm ini adalah extensionnya Gnome, maka kamu bisa menemukannya di Gnome Extension Manager dan melakukan konfigurasi dari sana.
Set shortcut untuk menjalankan ddterm, pada contoh ini saya menggunakan F7 sebagai shortcut
Selanjutnya saya hanya tinggal menekan tombol F7 saja dari manapun untuk memanggil ddterm.
Selain efektif, ddterm juga mendukung multi terminal (split) dalam satu tampilan, tinggal klik kanan, pilih layout dan split sesuai kebutuhan, walaupun tidak bisa banyak dalam satu tampilan terminal seperti Terminator misalnya.
Selain itu ddterm sangat bisa dicustomize warna, font, sampai animasi dropdown-nya. Kalau kamu sering akses terminal dan ingin bisa diakses kapanpun, ddterm bisa menjadi pilihan yang tepat.